Laman

Kamis, 10 Desember 2015

Kebudayaan, makanan dan ciri khas

 " KEBUDAYAAN KOTA BLITAR "
 

  Candi Panataran atau nama aslinya adalah Candi Palah adalah sebuah gugusan candi bersifat keagamaan Hindu Siwaitis yang terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Candi termegah dan terluas di Jawa Timur ini terletak di lereng barat daya Gunung Kelud, di sebelah utara Blitar, pada ketinggian 450 meter di atas permukaan laut. Dari prasasti yang tersimpan di bagian candi diperkirakan candi ini dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kadiri sekitar tahun 1200 Masehi dan berlanjut digunakan sampai masa pemerintahan Wikramawardhana, Raja Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1415.
Dalam kitab Desawarnana atau Nagarakretagama yang ditulis pada tahun 1365, Candi ini disebut sebagai bangunan suci "Palah" yang dikunjungi Raja Hayam Wuruk dalam perjalanan kerajaan bertamasya keliling Jawa Timur. Candi Penataran terletak di desa Penataran, kecamatan Nglegok, kabupaten Blitar, Jawa Timur, Indonesia. Lokasinya yang terletak di kaki gunung Kelud, menjadikan area Candi Penataran berhawa sejuk. Candi Penataran adalah kompleks percandian terbesar dan paling terawat di provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Candi Penataran merupakan candi yang kaya dengan berbagai macam corak relief, arca, dan struktur bangunan yang bergaya Hindu. Adanya pahatan Kala (raksasa menyeringai), arca Ganesya (dewa ilmu pengetahuan dalam mitologi Hindu), arca Dwarapala (patung raksasa penjaga pintu gerbang), dan juga relief Ramayana adalah bukti tidak terbantahkan bahwa Candi Penataran adalah candi Hindu.
Prasasti Palah yang terdapat di area Candi Penataran mengabarkan bahwa candi ini mulai dibangun sekitar tahun 1194, pada masa pemerintahan raja Syrenggra yang memerintah kerajaan Kadiri, dan selesai pada masa kerajaan Majapahit. Dengan demikian candi ini melewati masa tiga kerajaan besar Nusantara yaitu Kadiri, Singasari, dan Majapahit. Candi Penataran memegang peranan cukup penting bagi kerajaan-kerajaan tersebut, yaitu sebagai tempat pengangkatan para raja dan tempat untuk upacara pemujaan terhadap Sang Pencipta.
Berbagai kajian oleh para sejarawan terhadap teks-teks kuno, kitab Negarakertagama yang ditulis Mpu Prapanca, misalnya, dijelaskan bahwa Candi Penataran sangat dihormati oleh para raja dan petinggi kerajaan besar di JawaTimur. Candi Penataran pernah menyimpan abu dari raja Rajasa (Ken Arok) pendiri kerajaan Singasari, dan juga abu dari raja Kertarajasa Jayawardhana (Raden Wijaya) pendiri kerajaan Majapahit. Bahkan konon, menurut legenda rakyat setempat, sumpah sakral Mahapatih Gajah Mada untuk menyatukan seluruh Nusantara dalam kekuasaan Majapahit, yang dikenal dengan nama “Sumpah Palapa”, diucapkan di Candi Penataran.
sumber : http://candi1001.blogspot.co.id/2013/02/relief-sejarah-candi-penataran-blitar.html

" CIRI KHAS KOTA BLITAR "

     Kota Blitar merupakan sebuah kota yang terletak di bagian selatan Provinsi Jawa TimurIndonesia. Kota ini terletak sekitar 167 km sebelah selatan Surabaya. Kota Blitar terkenal sebagai tempat dimakamkannya presiden pertama Republik Indonesia,Sukarno.
Selain disebut sebagai Kota Patria, kota ini juga disebut sebagai Kota PETA (Pembela Tanah Air) karena di bawah kepimpinanan Suprijadi, Laskar PETA melakukan perlawanan terhadap Jepang untuk pertama kalinya pada tanggal 14 Februari 1945 yang menginspirasi timbulnya perlawanan menuju kemerdekaan di daerah lain.
Ikan koi yang populer di Jepang dapat dibudidayakan dengan baik di kota ini sehingga memberikan julukan tambahan sebagai Kota Koi.
Berdasarkan legenda, dahulu bangsa Tartar dari Asia Timur sempat menguasai daerah Blitar yang kala itu belum bernama Blitar. Majapahit saat itu merasa perlu untuk merebutnya. Kerajaan adidaya tersebut kemudian mengutus Nilasuwarna untuk memukul mundur bangsa Tartar.
Keberuntungan berpihak pada Nilasuwarna, ia dapat mengusir bangsa dari Mongolia itu. Atas jasanya, ia dianugerahi gelar sebagai Adipati Aryo Blitar I untuk kemudian memimpin daerah yang berhasil direbutnya tersebut. Ia menamakan tanah yang berhasil ia bebaskan dengan namaBalitar yang berarti kembali pulangnya bangsa Tartar.
Akan tetapi, pada perkembangannya terjadi konflik antara Aryo Blitar I dengan Ki Sengguruh Kinareja yang tak lain adalah patihnya sendiri. Konflik ini terjadi karena Sengguruh ingin mempersunting Dewi Rayung Wulan, istri Aryo Blitar I.
Singkat cerita, Aryo Blitar I lengser dan Sengguruh meraih tahta dengan gelar Adipati Aryo Blitar II. Akan tetapi, pemberontakan kembali terjadi. Aryo Blitar II dipaksa turun oleh Joko Kandung, putra dari Aryo Blitar I. Kepemimpinan Joko Kandung dihentikan oleh kedatangan bangsa Belanda. Sebenarnya, rakyat Blitar yang multietnis saat itu telah melakukan perlawanan, tetapi dapat diredam oleh Belanda.
Kota Blitar mulai berstatus gemeente (kotapraja) pada tanggal 1 April 1906 berdasarkan peraturan Staatsblad van Nederlandsche Indie No. 150/1906. Pada tahun itu, juga dibentuk beberapa kot lain di Pulau Jawa, antara lain Batavia,BuitenzorgBandoengCheribonMagelangSamarangSalatigaMadioenMalangSoerabaja, dan Pasoeroean.
Dengan statusnya sebagai gemeente, selanjutnya di Blitar juga dibentuk Dewan Kotapradja Blitar yang beranggotakan 13 orang dan mendapatkan subsidi sebesar 11.850 guldendari Pemerintah Hindia-Belanda. Untuk sementara, jabatan burgemeester (wali kota) dirangkap oleh Residen Kediri.
Potensi pariwisata Kota Blitar tidak lepas dari nilai-nilai sejarah yang masih kental tergurat di kota yang pernah menjadi salah satu tempat berkecamukmya semangat kepahlawanan pejuang bangsa. Nama-nama besar seperti Adipati Aryo Blitar, Proklamator Bung Karno, Shodancho Suprijadi, dan lain sebagainya menjadi inspirasi yang ikut mewarnai dinamika, arah, dan kemajuan kota yang sedang tumbuh ini.
Dalam upaya membangun iklim yang kondusif, didukung oleh sistem perdagangan barang dan jasa unggulan, pemerintah Kota Blitar memilih sektor pariwisata sebagai primadona untuk mengembangkan ekonomi daerah. Beberapa tempat tujuan wisata yang ada di Blitar, dari waktu ke waktu kian dibenahi dan diperkaya guna meningkatkan potensi wisata di Kota Blitar.
Tempat tujuan wisata di Kota Blitar antara lain:
  • Makam Bung Karno, tempat dimakamkannya presidan pertama sekaligus proklamator kemerdekaan Republik Indonesia,Sukarno. Makam ini terletak di Kelurahan BendogeritKecamatan Sananwetan, sekitar 2 kilometer sebelah utara pusat kota.
  • Perpustakaan dan Museum Bung Karno merupakan perpustakaan yang selain berisi segala bentuk memorabilia Bung Karno, juga dikembangkan sebagai pusat studi terpadu. Beberapa koleksi yang ada saat ini adalah lukisan hidup Bung Karno yang dapat berdetak tepat pada bagian jantungnya, uang bergambar Bung Karno yang dapat menggulung sendiri, dan koleksi sumbangan dari Yayasan Idayu.
  • Istana Gebang atau lebih dikenal dengan sebutan Ndalem Gebang, merupakan rumah tempat tinggal orang tua Bung Karno. Istana ini bertempat di Jl. Sultan Agung 69. Di rumah ini pada setiap bulan Juni ramai didatangi pengunjung, baik dalam rangka peringatan hari ulang tahun Bung Karno maupun karena adanya kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Pemkot Blitar, seperti Grebeg Pancasila.
  • Petilasan Arya Blitar merupakan sebuah makam dari Adipati Arya Blitar yang terletak di Kelurahan Blitar, Kecamatan Sukorejo. Makam ini ramai dikunjungi pada bulan Sura dan juga setiap malam Jumat legi.
  • Monumen Supriyadi merupakan sebuah monumen untuk mengenang jasanya. Pada tahun 1945, Kota Blitar menjadi pusat pemberontakan tentara PETA yang dipimpin oleh Shodancho Suprijadi melawan tentara Jepang. Monumen ini terletak di depan bekas markas PETA dan Taman Makam Pahlawan Raden Wijaya. Selain itu, juga dibangun sebuah patung setengah dada Suprijadi yang terletak di depan Pendapa Rangga Hadinegara.
  • Kebon Rojo, yaitu taman hiburan dan rekreasi keluarga yang berada di belakang kompleks rumah dinas Wali Kota Blitar yang disediakan untuk masyarakat umum maupun wisatawan secara cuma-cuma. Di taman tersebut, terdapat beberapa jenis hewan peliharaan, fasilitas bermain anak-anak, tempat bersantai, panggung apresiasi seniman, air mancur, dan juga berbagai jenis tanaman langka yang berfungsi sebagai paru-paru kota.
  • Taman Air Sumberudel adalah taman air paling megah se-eks-Karesidenan Kediri. Taman air ini diresmikan kembali oleh Wali Kota Blitar pada tanggal 10 Oktober 2007 setelah direnovasi selama kurang lebih satu setengah tahun. Fasilitas yang dimilikinya cukup lengkap bila dibandingkan dengan taman-taman air lain di Jawa Timur.
 Kebudayaan khas daerah Blitar yang masih bertahan sampai sekarang diantaranya upacara budaya grebeg panacasila, tari barong rampog, tari emprak, dll.

" MAKANAN KHAS KOTABLITAR "

 Makanan Khas Blitar
     Blitar, selain dikenal sebagai Kota Proklamator juga dikenal sebagai Kota Patria. Daerahnya lumayan sejuk, tidak panas juga tidak dingin walaupun pada pagi hari sering berkabut.
Daerah Blitar termasuk wilayah yang asri, teduh, dan rindang yang dapat membawa kita ‘flashback’ ke masa kecil. Masyarakatnya yang guyub masih terasa disini. Sehingga Blitar menjadi tempat yang tepat para wisatawan untuk berlibur.
Jika Anda sedang berkunjung ke Kota Blitar, sebaiknya sempatkanlah untuk berwisata kuliner, termasuk membawa oleh-oleh makanan khas Blitar. Karena ada di kota Proklamator Soekarno ini ada banyak sekali menu makanan khas Blitar yang bisa jadi sulit untuk Anda temui di kota lain.
Ngomong-ngomong apa saja sih makanan atau oleh-oleh dengan cita rasa khas Blitar ini?
Salah satu yang paling terkenal adalah Opak Gambir. Jajanan tradisional ini telah menjadi budaya di kalangan Masyarakat Blitar, terutama di setiap hari lebaran dimana Opak Gambir hadir di tiap-tiap rumah di daerah ini.
Opak Gambir juga sering dipakai sebagai “suguhan manten” khususnya bagi masyarakat Jawa Timur.
Beberapa orang mengenal Opak Gambir dengan sebutan Kue Semprong. Kue ini memiliki kemiripan dengan makanan negara-negara Scandinavia yang bernama ‘krumkake’, namun Kue Semprong memiliki bahan yang berbeda dengan citarasa khas Indonesia. Sampai saat ini belum ada yang tahu bagaimana sejarah asli dari Kue Semprong ini.
Jika Anda tertarik untuk mencoba Opak Gambir alias Kue Semprong khas Blitar ini, satu merk yang kita rekomendasikan adalah Opak Gambir “Ngudi Rizqi”. Mengapa Ngudi Rizqi? Karena Opak Gambirnya bebas bahan kimia. Ngudi Rizqi menggunakan bahan-bahan alami, seperti sari buah nangka untuk Opak Gambir rasa Nangka, sari Buah Kelapa untuk Opak Gambir rasa Kelapa, dan sebagainya. Produknya juga tidak memakai bahan pengawet maupun pewarna kimia.
Sehingga Opak Gambir “Ngudi Rizqi” aman dan baik bagi kesehatan.
Opak Gambir “Ngudi Rizqi” telah dijual ke berbagai daerah di wilayah Indonesia, seperti di Kota Malang, Nganjuk, Kertosono, hingga ke daerah Kalimantan. 

Budaya Wayang Orang
 
wayang-orang2
Budaya Wayang Orang ini dimasa atau era sekarang sudah pudar bahkan hampir mati, namun seniman-seniman budaya yang ada di Kota Blitar yang lahir sejak dulu itu tidak punah.

Grebek Pancasila

gp
Grebeg adalah tradisi masyarakat Jawa yang biasanya diselenggarakan sebagai upacara peringatan hari-hari besar tertentu. Masyarakat Blitar menggunakan tradisi Grebeg untuk memperingati secara khusus Hari Kelahiran Pancasila setiap tanggal 1 Juni, yaitu Grebeg Pancasila, yang menjadi satu kesatuan dalam rangkaian acara peringatan Bulan Bung Karno – bulan Juni.

MAKANAN KHAS BLITAR

Blitar mempunyai berbagai macam wisata kuliner berikut 7 kuliner khas kota blitar yang wajib untuk dicoba, kalau datang ke kota Blitar :
  1.    Wajik Kletik
wajik kletik
Jajanan ini terbuat dari gula kelapa, beras ketan dan kulit jagung untuk mengemasnya, supaya nggak cepet basi dan higienis, kulit jagung ini disetrika terlebih dulu dan dikemas dalam rentengan sejumlah 5 buah.Proses pembuatannya cukup sederhana, masak gula  kelapa dan kelapa di atas api sedang hingga gula larut dan mengental. Setelah itu, masukkan beras ketan, aduk-aduk hingga mengental.
  1.    Nasi Pecel
NasiPecel2
Bumbunya yg sangat terasa gurih, pedas dengan gilingan bahan yang cukup halus membuat tiap bahan yang tercampur menciptakan cita rasa yang tinggi. Sambel pecel dibuat dari perpaduan kacang tanah, gula kelapa, rempah-rempah dan bumbu rahasia serta daun jeruknya yang membuat rasanya semakin nikmat.

3.     Peyek uceng

uceng 060
Uceng adalah ikan air tawar, biasanya hidup di sungai yang airnya jernih dan mengalir deras. Ikan ini bentuknya bentuknya bulat dan memanjang kira2 sebesar jari kelingking, tidak bersisik dan terdapat garis-garis vertikal hitam di badannya. Cara membuat iwak peyek ini, aduk rata tepungberas, tepung sagu, santan,  daun jeruk dan uceng. Tuang adonan di pinggir wajan dan setengah lagi ada di dalam minyak. Rasanya gurih dan renyah banget.

4.       Rujak Cingur

rujak1
Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa timur. .Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah seperti timun. Dan tentunya terdapat cingur yang menambah kelezatan rujak ini.

5.      Geti

getiwijenbsr
Geti merupakan salah satu makanan khas kab Blitar yang terbuat dari kacang, wijen, dan gula merah. Geti biasanya disuguhkan sebagai jajanan khas di Tulungagung pada hari raya atau pernikahan untuk menyambut para tamu.

CIRI KHAS KOTA BLITAR

1.Makam Plokamator Bung Karno

makam-sukarno-1
Kota Blitar telah dikenal masyarakat se antero Nusantara sebagai Kota Kebangsaan dengan adanya Makam Proklamator Bung Karno dan sebagai destinasi utama para wisatawan yang mengunjungi Kota Blitar. Blitar kota Perjuangan begitu kata para leluhur kita dahulu. Blitar memiliki banyak cerita yang begitu heroik bagi guru bangsa ini. Soekarno, Presiden pertama Indonesia ini merupakan warga asli Blitar.Hingga saat ini masih banyak wisatawan yang berkunjung ke Makam Bung Karno yang berada di Jalan Kalasan no. 1 Blitar. Saat anda memasuki wilayah jalan utama di Makam Bung karno ini anda akan menemukan sebuah gapura Agung yang menghadap ke selatan yang berhadapan dengan Cungkup Makam Bung Karno berbentuk bangunan Joglo, yakni bentuk seni bangunan jawa yang sudah dikenal sejak dahulu.
Untuk memasuki wilah Makam Bung karno, aksesnya sangat mudah. Dan sekarang telah di bangun Museum ataupun Perpustakaan, maka jika anda ingin mengenang atau mengetahui bagaimana kehidupan Bung Karno anda dapat singgah di Kompleks Makam Bung karno.

2.Terdapat Candi Penataran


3.Terdapat Istana Gebang

istana
Istana Gebang atau lebih dikenal dengan sebutan Ndalem Gebang, merupakan rumah tempat tinggal orang tua Bung Karno. Istana ini bertempat di Jl. Sultan Agung 69. Di rumah ini pada setiap bulan Juni ramai didatangi pengunjung, baik dalam rangka peringatan hari ulang tahun Bung Karno maupun karena adanya kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Pemkot Blitar, seperti Grebeg Pancasila.

4.Terdapat Monumen Supriadi

blitar1
Monumen Supriyadi merupakan sebuah monumen untuk mengenang jasanya. Pada tahun 1945, Kota Blitar menjadi pusat pemberontakan tentara PETA yang dipimpin oleh Shodancho Suprijadi melawan tentara Jepang. Monumen ini terletak di depan bekas markas PETA dan Taman Makam Pahlawan Raden Wijaya. Selain itu, juga dibangun sebuah patung setengah dada Suprijadi yang terletak di depan Pendapa Kabupaten Blitar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar